Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan acara Sosialiasi tentang Kode Etik Pengawas Pemil yang dihadiri jajaran pengawas sampai pengawas kecamatan se kalimantan selatan sebanyak 650 orang, yang mendatangkan langsung Pembicara dari salah satu anggota Dewan Kehormatan Penyeleanggara Pemilihan Umum (DKPP), Prof. Muhammad. Sabtu, (9/3).

 

Ketua Bawaslu, Iwan Setiawan mengatakan dalam sambutannya bahwa pentingnya bagi semua pengawas pemilu untuk memahami kode etik, karena ini akan menjadi kompas moral yang akan menjaga marwah lembaga dan kredibilitas masing-masing individu dalam menghadapi pemilu 2019 ini khususnya dan pilkada 2020 mendatang.

 

Sebagai narasumber utama, Muhammad menghipnotis peserta dengan materi yang tidak monoton, mudah diterima dan menarik untuk disimak karena selain diselingi dengan doorpize Buku tentang kode etik yang ditulisnya sendiri dengan Prof Teguh anggota DKPP lainnya kepada lima orang panwascam.

 

Muhammad juga menganalogikan kode etik dengan quran dan hadist serta kisah sejarah kenabian yang membuat materi semakin mudah dicerna.

 

Mantan ketua Bawaslu RI periode 2012-2017 juga menyampaikan etika dan integritas yang harus dijaga oleh seprang pengawas.

 

”Etika itu bagaikan mahkota yang harus saudara jaga kehormatannya. Karena integritas anda sebagai penyelenggara merupakan pondasi bagi kehidupan berdemokrasi kita.” Ujar Muhammad

 

Salah satu pertanyaan dari Panwascam Banjarbaru Selatan, Saifuddin Zuhri, yang menurut pembicara sebagai pertanyaan yang filosofis dan merangkum semua materi pada siang itu ”bagaimana cara mendeteksi pelanggaran etik?”

 

Saifuddin Zuhri panwascam Banjarbaru Selatan bertanya kepada Muhammad bagaimana cara mendeteksi pelanggaran etik.

 

Muhammad menjelaskan dengan dimulai merefleksikan kepada diri sendiri selajutnya kepada orang lain apa yang akan dilakukan.

 

”diskusikan dengan diri sendiri baru diskusikan dengan orang lain. Karena sanubari atau qolbu adalah pendeteksi etik kita yang pasti tidak pernah keliru.” Jawab Muhammad

 

Diskusi kemudian ditutup oleh koordiv Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Erna Kasypiah, sebagai moderator yang kembali mengingatkan untuk selalu menjaga integritas dan marwah lembaga dalam bekerja.

 

Bawaslu Kalsel sebagai penyelenggara acara pada pembukaan acara juga menyuguhkan kesenian Madihin yang mana menurut Ketua Bawaslu, Iwan Setiawan, ini adalah bagian ikhtiar dari Bawaslu KalSel untuk memupuk soliditas para pengawas pemilu se KalSel sekaligus sambutan kehormatan bagi Prof. Muhammad, di samping sebagai hiburan yang terbukti membuat suasana hall yang penuh menjadi semakin riuh dengan syair dari pemadihinan yang mendidik dan jenaka.

 

Adapun akhir acara yang selesai pada sore hari ditutup dengan bersama-sama menggemakan tagline baru dari Bawaslu Kalsel,

 

#SayaKawalPemilu

#UlunKawalPemilu

#KamiKawalPemilu

 

Penulis : @sikaf_

Editor   : @doddit

Foto      : @hendry