humas harus mampu menyampaikan makna keadilan pemilu kepada publik
“humas bekerja tidak berdasar tahapan, humas harus bisa memberikan makna keadilan pemilu kepada publik dari pelaksanaan pemilu. “
Beberapa contoh kendala yang diteliti oleh humas bawaslu, memang tidak dipungkiri adalah pemerataan akses teknologi yang belum merata.
Namun ini merupakan tantangan bagi tim humas, agar komunikasi dalam rangka mendengarkan informasi masuk dan menyampaikan kebijak – kebijak Bawaslu kepada publik tidak hanya terpaku pada teknologi. Namun ada komunikasi verbal atau melalui face to face yang juga perlu dibangun.
Humas harus mampu membangun dan menjaga komunikasi verbal atau komunikasi manual, baik antara Bawaslu dengan publik juga Bawaslu dengan Stakeholder Pemilu. supaya pesan dari keadilan Pemilu bisa tersampaikan kepada publik.
Komunikasi verbal melalui tatap muka ini bisa dilaksanakan dengan kegiatan – kegiatan seperti ngopi bareng, coffee morning, diskusi – diskusi ringan tidak harus selalu dalam bentuk rapat formal.
“beberapa upaya telah kami lakukan, termasuk diskusi menggunakan official media kami juga pendekatan – pendekatan kepada Stakeholder Pemilu, tidak terlewatkan mitra humas teman – teman wartawan dan media massa di kalsel. Tujuannya agar publik dapat mengetahui esensi tugas Bawaslu Kalsel dalam menegakkan Keadilan Pemilu juga agar publik dapat memaknai Pemilu sebagai bagian tanggungjawab bersama atas Keadaulatan Rakyat.”
Diskusi terkait kehumasan yang digelar oleh Bawaslu RI, dihadiri oleh seluruh Tim Humas Bawaslu Kabupaten / Kota se Kalsel, Tim Humas Bawaslu Kalsel, Kasubag Humas Bawaslu Kalsel, Murdianti.
Penulis
Bagus
Foto
Tim Kehumasan